Runner pengaturan skor mengatakan sejumlah pemain Perserang Serang meminta dicarikan bandar judi jelang pertandingan Liga 2 2021 melawan Rans Cilegon.
Perserang mendadak jadi topik perbincangan sepak bola Indonesia setelah memecat lima pemain dan seorang pelatih setelah diduga terlibat pengaturan skor pertandingan.
Belakangan Komdis PSSI menjatuhkan hukuman larangan bermain lima tahun kepada salah satu pemain yang dianggap sebagai pengaturan skor Perserang, Eka Dwi Susanto, Rabu (3/11).
Isu pengaturan skor dalam laga Perserang ini diangkat program bincang-bincang Mata Najwa di Trans7. Salah satu sumber program Mata Najwa adalah Mister X yang merupakan seorang runner pada pengaturan skor laga Perserang.
Runner tersebut mengatakan para pemain Perserang yang meminta dicarikan banda judi untuk pertandingan melawan Rans.
"Sebelumnya dua hari sebelum pertandingan Rans vs Perserang beberapa kawan menawarkan pada kita tujuh hingga delapan pemain untuk dicarikan seorang bandar," ujar Mister X.
 Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing (merah) sebut pemain Perserang dihubungi pihak pengatur skor. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
"Ada seorang [bandar] yang saya datangkan tapi beliau tidak bisa datang, jadi lewat video call, orang dari negeri seberang, dari kawan-kawan di Makassar, Malang, Bandung, kawan-kawan sesama runner. Beberapa pemain ingin bekerja untuk mendapat keuntungan," ucap Mister X menambahkan.
Komentar Mister X itu berbeda dengan pernyataan Komdis PSSI dalam rilisnya. Menurut Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing salah satu pemain Perserang, Eka Dwi Susanto dihubungi pihak luar untuk bersekongkol dalam pengaturan skor.
Mister X menyatakan delapan pemain Perserang itu meminta bayaran Rp150 juta. Sedangkan dia sebagai runner menerima bayaran Rp20 hingga 25 juta. Meski demikian, Mister X mengatakan pengaturan skor pada laga Rans vs Perserang batal.
"Pemain yang kita kondisikan antara Rans vs Perserang gagal. Karena kode terakhir [seharusnya] 30 menit sebelum pertandingan, karena pemain sudah tak mungkin membawa HP lagi," ucap Mister X.
"[Seharusnya] satu hari sebelum perandingan, harus diatur, 3-4 jam sebelum laga harus diinstruksikan," kata Mister X melanjutkan.
Sementara itu, mantan pelatih Perserang Putut Wijanarko tetap konsisten dengan pernyataannya di sejumlah media.
Putut mengaku mengetahui sejumlah pemain Perserang yang akan berbuat tidak sportif. Akan tetapi dia memilih tidak bersikap karena tidak ingin mengganggu konsentrasi skuad Perserang.
"Beberapa pemain datang ke tempat saya menginformasikan ada lima pemain yang akan bermain kurang sportif," tutur Putut.
"Saya antisipasi agar tim ini tidak gaduh dan lebih konsentrasi lawan Badak [Lampung]. Antisipasinya tidak memainkan lima pemain tersebut lawan Badak. [Agar] fokus dan konsentrasi untuk memberi poin maksimal," ucap Putut menambahkan.
(ptr/sry)Pengaturan Skor: Runner Sebut Pemain Perserang Minta Dicarikan Bandar - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment