Rechercher dans ce blog

Thursday, July 29, 2021

Shi Yu Qi, Awali Jalur Sulit Jonatan di Olimpiade Tokyo - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Atlet tunggal putra bulu tangkis Indonesia Jonatan Christie akan menghadapi wakil China, Shi Yu Qi, pada babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza, Kamis (29/7).

Ini bakal menjadi duel yang sengit, karena keduanya sudah sama-sama mengenal kekuatan. Dari delapan pertemuan sebelumnya, Jonatan unggul 5-3. Namun Jonatan dominan menang saat tampil di kandang atau ketika berlangsung di Indonesia.

Pemain yang biasa disapa Jojo ini mengungkapkan, Yu Qi merupakan salah satu lawan yang ulet. Dalam setiap pertemuan, Jonatan selalu dibuat kesulitan. Namun tetap optimistis bisa melaju ke babak delapan besar.


"Shu Yu Qi hanya bermain sekali dan hari ini tidak bermain jadi dia pasti lebih segar. Tidak mudah menghadapi dia. Setelah pertemuan terakhir, dia cedera setahun lebih. Itu yang harus diperhatikan apakah pola permainannya berubah," kata Jonatan.

"Saya tidak ada gambaran permainan dia dalam setahun terakhir. Tapi, saya tetap bisa melihat beberapa permainan terakhir dia. Kalau pemain top seperti dia tidak akan ada banyak perubahan," ujar Jojo, sebagaimana rilis KOI yang diterima CNNIndonesia.com.

Tokyo 2020 Olympics - Badminton - Men's Singles - Group Stage - MFS - Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Japan – July 28, 2021. Jonatan Christie of Indonesia in action during the match against Loh Kean Yew of Singapore. REUTERS/Leonhard FoegerJonatan Christie melangkah ke 16 besar Olimpiade Tokyo 2020. (REUTERS/LEONHARD FOEGER)

Jika menang atas Yu Qi, Jonatan berpeluang menghadapi Viktor Axelsen yang merupakan salah satu unggulan. Setelah itu, di semifinal, kemungkinan ada Heo Kwang Hee yang lebih dulu menaklukkan Kento Momota.

Secara peringkat, Jonatan pun lebih baik ketimbang Yu Qi. Saat ini Jonatan menempati peringkat ke-7 dunia, sedangkan Yu Qi berada di posisi ke-11.

Namun, Yu Qi pernah menjadi pemain tunggal putra kedua terbaik dunia, yakni pada periode 2018-2019. Sebaliknya Jonatan tak pernah menembus posisi lima besar dunia, sebagai tolok ukur kualitas dan konsistensi permainan.

Berkaca dari dua laga babak grup, penampilan Jonatan tak begitu meyakinkan. Saat melawan wakil Singapura, Loh Kean Yew, Jonatan dipaksa bermain dalam rubber game lewat skor 22-20, 13-21, dan 21-18.

Banner Testimoni

Atlet berusia 23 tahun juga mengakui banyak membuat kesalahan pada game kedua. Jonatan bermain lambat saat sedang berada dalam posisi menang angin. Hal tersebut dimanfaatkan Loh untuk mencuri poin dengan bermain cepat.

"Pertandingan tadi tidak mudah. Terakhir kali bertemu di Thailand Open juga alot dan berakhir rubber game. Dia pemain yang ulet, tidak mudah menyerah, dan punya bola serang yang cukup baik," kata juara Asian Games 2018 ini.

[Gambas:Video CNN]

(abd/nva)

Adblock test (Why?)


Shi Yu Qi, Awali Jalur Sulit Jonatan di Olimpiade Tokyo - CNN Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Jorge Martin: Saya Sangat Suka Sirkuit Mandalika! - detikOto

[unable to retrieve full-text content] Jorge Martin: Saya Sangat Suka Sirkuit Mandalika!    detikOto Quartararo Super Happy Tatap MotoGP ...