Ederson:
Menang-kalah itu biasa. Tapi rasa-rasanya Ederson lebih sering 'kalah' daripada 'menang' akhir-akhir ini.
Gaya bermainnya yang penuh risiko itu memang cocok untuk Man City, tetapi harus ada batasan jelas antara 'penuh ketenangan' dengan 'kurang konsentrasi'. Blundernya yang berujung gol Tottenham harusnya bisa terhindarkan, dan sangat melukai City yang menguasai pertandingan selama 45 menit pertama.
Ironisnya, jangkauan umpan kiper Brasil inilah yang membuatnya jadi penjaga gawang kelas wahid. Alih-alih membuat bek-beknya tertekan, sepakannya yang maha akurat itu bisa menjadi senjata rahasia, apalagi mengingat Erling Haaland selalu siap berlari menyelinap ke belakang lini pertahanan lawan.
Untuk itu, tolong perbanyak umpan lambung terukur dan kurangi operan-operan ngawurnya, ya, Ederson. Sekarang jadi masalah serius karena Man City tidak selalu bisa mengalahkan lawan di hadapan mereka.
Hugo Lloris:
Memang, bukan malam yang bagus untuk para kiper.
Yang membuat Lloris mengkhawatirkan itu bukan blunder-blunder yang ia lakukan, melainkan bahwa Anda tahu dia PASTI blunder setidaknya satu lagi, ini sudah teruji bertahun-tahun. Namun Tottenham masih belum mengurusi masalah ini dan malah membiarkannya memakai ban kapten di bawah mistar gawang. Mungkin memang beginilah cerminan mentalitas mereka.
Selama beberapa tahun terakhir, Lloris sudah tak cukup bagus dan kini hal itu semakin kentara. Tak ada alasan yang menjustifikasi bisa-bisanya ia dikalahkan di gol ketiga City, tapi toh ia tahu ia tak akan dicoret meski konsisten ambyar.
Harus ada yang diubah. Jika Spurs serius ingin jadi tim juara, maka mereka harus segera mengganti kiper dan kapten mereka.
Manchester United:
Kalau sebelumnya hasil imbang melawan Crystal Palace tak terasa seperti sebuah kekalahan, sekarang pasti rasanya beda.
The Red Devils punya peluang untuk menyalip City secara sementara di klasemen Liga Inggris dengan mengalahkan The Eagles, Kamis (19/1) dini hari WIB kemarin, tetapi malah tampil semenjana sebelum dirontokkan oleh perekik brilian Michael Olise di menit berdarah. Sementara itu, Man City sama sekali tidak panik meski main buruk di paruh pertama dan akhirnya mampu mengentaskan Spurs dalam kemenangan yang berpotensi vital.
Andai saja MU menang, City-lah yang tertekan. Tapi MU tidak menang, dan harapan tipis-tipis untuk memasuki perburuan gelar juara seolah hilang seketika. Mungkin, ini belum saatnya untuk mereka.
Mahrez Buyarkan Pesta Arsenal! Pemenang & Pecundang Manchester City Usai Jaga Asa Juara Usia Permalukan Tottenham Yang Kumat Lagi - Goal.com
Read More
No comments:
Post a Comment