Duel Qatar vs Ekuador pada laga pembuka Piala Dunia 2022, Minggu (20/11), jadi ajang pembuktian tuan rumah. Melawan tim yang dihuni banyak pemain dari klub-klub Eropa, Qatar bisa memberikan kejutan.
Timnas Qatar adalah tim yang paling siap menyongsong Piala Dunia 2022. Selama 2022, Qatar melakoni 21 pertandingan atau yang terbanyak di antara 32 kontestan lainnya.
Tim ini pun berproses dengan sangat keras sejak pertama kali mencanangkan diri menjadi tuan rumah pesta sepak bola sejagad ini. Pelatih Felix Sanchez adalah salah satu sosok yang dipersiapkan dengan matang.
Lelaki yang memulai karier kepelatihannya di akademi Barcelona ini telah berkecimpung sepak bola Qatar sejak 2006. Dimulai dari Akademi Aspire berlanjut ke Qatar U-19 lantas U-23 dan tim utama sejak 2017.
Bisa dibilang seluruh pemain yang ada di dalam tim The Maroon adalah hasil pengamatan matang Sanchez. Karenanya Sanchez dengan teguh beranggapan Qatar sangat layak tampil di Piala Dunia 2022, bukan sekadar tuan rumah.
Buktinya Qatar menjadi juara grup Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang juga Kualifikasi Piala Asia 2023. Dari delapan pertandingan, Hassan Al-Haydos dan kawan-kawan menang tujuh kali dan hanya sekali imbang.
Dua bulan sebelum Piala Dunia 2022, Qatar melakoni lima pertandingan uji coba. Lima lawan di antaranya berasal dari benua Amerika. Pilihan ini jelas sebagai antisipasi untuk pertandingan pertama melawan Ekuador.
Dalam peringkat FIFA, Ekuador berada di posisi ke-44 atau terpaut enam tangga dengan Qatar. Artinya, secara kualitas permainan Qatar dengan Ekuador tidak terlalu jauh bak artik dan antartika.
Pada saat yang sama Ekuador hanya melakoni tiga laga uji coba sebelum tampil di Piala Dunia 2022. Hasilnya semua imbang. Yang menarik semua lawan Ekuador adalah tim asal Asia, atau sengaja membidik Qatar.
Berkaca dari Piala Dunia lima edisi terakhir atau sejak 2002, tak pernah tuan rumah kalah dalam laga pembuka. Bukan semata-mata karena faktor tuan rumah, tetapi juga soal kesiapan itu sendiri.
Yang perlu dicatat pula, Qatar menjadi tuan rumah dengan beragam stigma atau pandangan negatif. Karenanya laga perdana melawan Ekuador menjadi sarana paling pas untuk meruntuhkan stigma-stigma itu.
Bahkan media-media Eropa dan Amerika sampai membuat isu bahwa Qatar menyuap delapan pemain Ekuador agar mengalah. Tak bukti nyata, tetapi isu itu didengungkan secara lantang.
Bersambung ke halaman kedua >>>
Kompetisi Dihentikan Sejak September
BACA HALAMAN BERIKUTNYAQatar vs Ekuador: Belati Peruntuh Stigma Piala Dunia 2022 - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment