TOKYO – Kento Momota, pebulutangkis peringkat pertama, melempem karena tak lolos fase grup cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020. Menanggapi performa rivalnya itu, Anthony Ginting mengatakan bahwa atlet asal Jepang itu cuma sial.
Sejumlah kejutan terjadi pada cabang olahraga bulutangkis tunggal putra. Setidaknya empat unggulan harus tumbang pada babak 16 besar karena kalah dari para non unggulan.
Kejutan dimulai ketika wakil Guatemala, Kevin Gordon berhasil menyingkirkan unggulan delapan, Ng Ka Long Angus dari Hong Kong. Dilanjutkan Sai Praneeth, wakil India, peringkat 13 dunia yang menelan kekalahan dari wakil Belanda, Mark Caljouw.Kejutan pun masih berlanjut, pebulutangkis nomor 14 dunia, Kantaphon Wangcharoen, juga harus menelan kekalahan dari Toby Penty, asal Inggris.
Baca juga: Anthony Ginting Jaga Fokus di Perempatfinal Olimpiade Tokyo 2020
Dan yang paling menyita perhatian publik adalah tersingkirnya pebulutangkis nomor satu dunia, Momota. Pemain yang juga merupakan wakil tuan rumah itu harus menerima nasib sial karena kalah dari Kwang Hee Hoo asal Korea Selatan.
Menanggapi kejadian tersebut, pebulutangkis nomor lima dunia, Anthony Ginting, memberikan pendapatnya. Dia memaparkan bahwa kekalahan dalam pertandingan bisa diterima oleh siapa saja. Sayangnya kali ini nasib sial itu jatuh kepada Momota.
“Itu normal, saya pikir. Ini adalah turnamen. Semua orang bisa kalah, semua orang bisa menang. Tidak ada yang bisa memastikan bahwa dia akan menang, jadi tentu saja setiap pemain harus mengendalikan perasaan dan pikiran mereka dengan baik, jadi saya pikir itu sial bagi Momota kemarin,” ucap Ginting, dilansir dari situr resmi BWF, Kamis (29/7/2021).
Seperti diketahui, Ginting pada pertandingan sore hari tadi telah berhasil menyingkirkan wakil Jepang lainnya, Kanta Tsuneyama. Tunggal putra Indonesia itu berhasil mengalahkan Tsuneyama dalam dua gim sekaligus dengan skor 21-18 dan 21-14.
(fzy)
Kento Momota Melempem di Olipimade Tokyo 2020, Anthony Ginting: Dia Lagi Sial - Okezone Sports
Read More
No comments:
Post a Comment